Kado Hari Jadi - The Anniversary Gift

Di dalam ruangan pink itu, seorang pria disiksa. Dengan posisi terduduk di sebuah bangku besi, kedua tangannya diikat. Pria itu berteriak-teriak minta tolong, namun tak ada yang menolongnya. Yang datang malah seorang wanita berbaju kembang-kembang dengan tatapan sadis tanpa belas kasihan.

Wanita itu, Irma (Tika), ingin membalaskan dendam suaminya (Adam) yang ditabrak Yoga (Rifnu Wikana) hingga lumpuh. Dibantu beberapa temannya, mereka menyusun rencana-rencana penyiksaan seperti menyusun kata-kata dalam permainan scrabble. Irma ingin 'mempermak' Yoga menjadi seperti 'karya' yang dihasilkan Yoga.

"Love story", begitu kata sang sutradara, Paul Agusta, menyebut genre filmnya. Sebuah kisah cinta yang pedih, menunjukkan kedalaman cinta yang membuat seseorang mampu dan mau melakukan apa saja agar rasa sakit hatinya terbalaskan.

Ya. Sebuah kisah cinta yang dilapisi keinginan untuk balas dendam. Hasilnya? Cukup disturbing.

"Film ini bukan film hiburan. Sengaja kami pakai kamera VHS itu untuk menambah kesan tidak enak dan membuat penonton semakin merasa gelisah," begitu kata sang sutradara yang telah membuat kurang lebih 20 film pendek ini. (Kado Hari Jadi merupakan film panjang pertamanya).

Semua elemen ketidak-enakkan itu terasa sangat menyatu. Penggunaan kamera VHS buatan tahun 87 menghasilkan efek grainy yang nyata dan tak dibuat-buat. Teknik kamera yang shaky pun cukup menganggu kenikmatan menonton. Musik pengiring dari Tika (yang ikut bermain juga) membuat perasaan berdebar-debar karena tidak nyaman dengan apa yang ditampilkan.

Selain itu, ada pula hal unik dalam film ini. Selain budget yang sangat terbatas (didanai Festival Film Rotterdam -- nanti juga akan diputar di sana), kru nya juga sangat sedikit, hanya 13 orang. Dan para orang di balik layar itu pun harus terpaksa keluar dan bermain di depan layar karena keterbatasan tersebut. “Semua yang bermain dalam film ini pun tidak dibayar,” menurut pengakuan si sutradara. Tapi hebatnya, film yang tadinya hanya direncanakan untuk film pendek ini, mampu memberikan efek seperti apa yang diinginkan para pembuatnya. Salut!