Idealis? Ke laut ajah!


Eits! Jangan salah paham dulu! Ini cuma judul yang dibuat se-menjual mungkin biar orang pada baca :p

Secara pribadi, gue adalah orang yg idealis, tapi ga idealis-idealis banget sih. Karena gue juga masih megang prinsip kalo orang yang bisa bertahan di dunia ini adalah orang yang paling bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sama seperti manusia jaman purba dulu juga, semua ada proses seleksi alam. Yang ga bisa adaptasi? Mati aje sono. Makanya hingga sekarang manusia terus berevolusi dan manusia jaman dulu udah ga eksis lagi. Itu semua hasil dari suatu proses adaptasi.

Di jaman yang semakin modern seperti ini, ngga sedikit gue ketemu anak muda yang idealismenya tinggi banget. Mereka milih-milih. Yang milih mau bikin film drama berat dan bernilai moral tinggi lah, yang ga mau kerja di tempat yang ga sesuai passion dia lah, yang ga mau kerja di perusahaan rokok karena dia benci rokok lah, dan masih banyak lagi idealisme anak muda yang menurut gue terlalu naif ini.

Gue naif kok, gue masih percaya kalau masih ada orang yang bener-bener tulus dan baik hati di dunia ini -- walau belum pernah nemu juga sik. Tapi ya gue ga naif-naif amat. Gue percaya masih ada orang baik, tapi bukan berarti gue bisa dibego-begoin dan ditipu orang, hanya karena muka dan sikap baiknya semata.

Balik ke idealisme, gue setuju sama pendapatnya @aMrazing yang bilang idealisme itu sama aja kayak lo mau bikin gedung tinggi tapi ga punya duit. Ya itulah kenyataan dunia jaman sekarang. Duit. Jangan bilang "duit bisa dicari tapi kebahagiaan sulit" lah, bosss.. Bullshit dan munafik itu. Pikiran lo terlalu sempit, ga bisa melihat kenyataan dunia yang ada sekarang ini seperti apa.


Gue, pada awalnya begitu. Idealis (walau ga idealis-dealis amat). Sampe akhirnya gw dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang membuat gue membuka mata kalo idealis itu baru bisa lo lakukan kalo lo udah dalam posisi yang hebat. Posisi tinggi. Posisi beduit. Karena pada saat itu, lo bisa menguasai orang, punya pengikut, orang-orang tau elo siapa, atau bahkan mungkin orang-orang takut sama lo. Ketika itulah lo baru bisa meluncurkan idealisme lo.

Gue ga munafik. Kalo lo tanya cita-cita gue apa, gue akan jawab "Presiden". Gw ambisius dan memiliki idealisme tentang Indonesia yg lebih baik untuk warganya. Ga ada lagi tukang minta-minta di pinggir jalan, ga ada lagi tukang koran yang jualan tapi ga ada yg beli, ga ada lagi nenek-nenek atau anak-anak gonjreng-gonjreng di pinggir jalan. Gue punya visi bahwa semua warga Indonesia akan punya rumah, tidak ditelantarkan, dan akan dirawat oleh negaranya. Tapi, apakah itu mungkin dilakukan kalo gue terlalu idealis sekarang? Ngga bakal. Untuk jadi presiden, lu butuh duit yang ga sedikit untuk kampanye, butuh pengikut banyak supaya yang milih lo banyak waktu pilpres, untuk ini itu supaya lu menang.

Nah, kalo gw idealis dari muda, kalo gw lebih milih untuk bikin film dengan pesan moral tinggi kelas festival tapi ga ada yang tonton daripada bikin film romansa remaja yang bakal banyak penonton, kalo gw lebih milih kerja di majalah ketimbang di perusahaan minyak/rokok, kapan gw bisa mewujudkan cita-cita gue jadi Presiden? Kapan gw bisa mewujudkan impian gw untuk menyelamatkan dunia?

Idealis itu ga salah. Tapi harus sadar diri, sabar, dan mau menunggu. Semua itu soal waktu dan tempat yang tepat kok. Bukan lo ga boleh jadi orang idealis, in fact, we need idealists, tapi... Tunggu. :)

Comments

  1. masuk akal sih,idealis itu penting tetapi untuk menyanggupinya juga penting,disinilah kita diberi pilihan untuk percaya/tidak bisa mewujudkannya, kalau menurut saya,kita harus menjadi diri kita sendiri,jangan pedulikan hal-hal yang dipikirkan dunia ini misalnya 'ah itu mustahil' atau 'kamu harus lebih bisa melihat kenyataan', impian kita adalah milik kita dan kita yang mengusahakannya sementara DUNIAlah yang harus kita hadapi dalam mewujudkannya (bila kita mencerna apa yang dikatakan oleh dunia,maka disitulah kita 'kalah'),kalau soal kesanggupan apakah kita bisa?tentu bisa selama kita memiliki hati yang bulat dan tekad yang serius untuk mewujudkan impian kita,disitulah perjalanan kita dalam mwujudkannya,ketidaksanggupan dan halangan hanyalah merupakan suatu "proses" dalam mewujudkan impian,bila itu memutuskan semangat kita maka kita kalah dalam hidup dan Ideal kita tak akan terwujud (dalam hal ini ideal kita juga harus kita yakini mempertimbangkan kepentingan semua orang,itu yang saya maksud dengan hati yang bulat, bila ada kesalahan di ideal kita, kita harus bisa menerima kesalahan itu JIKA kita yakin kalau itu memang kesalahan kita dengan memprioritaskan kedamaian dan kebahagiaan manusi), di dunia ini tak ada yang mustahil sekalipun itu adalah hal yang SEKARANG kita anggap mustahil, para tokoh tokoh dunia dan penemu penemu tak akan bisa menemukan teknologi seperti sekarang dibandingkan zaman mereka hidup kalau mereka tak memiliki pemikiran seperti itu, jadi baiklah bila kita manusia jaman sekarang juga memelihara pikiran itu. kita adalah diri kita sendiri,dunia adalah dunia,bila kita ingin membuat dunia menjadi lebih baik, itu akan berhasil apabila kita menuruti tekad dan hati kita sendiri dan jangan biarkan itu goyah, maka impian akan terwujud.
    Ini hanya pendapat saya,kalau ada kesalahan atau tidak setuju,saya minta maaf,saya hanya ingin agar orang orang tahu pemikiran saya yang saya anggap baik dari hati saya, tapi bisa saja saya salah karena saya masih duduk di bangku SMA (tidak sebijak orang dewasa) setidaknnya tetapi saya sudah jujur dengan apa yang saya pikirkan dan tidak membiarkan 'dunia' ini mengubah saya menjadi bukan saya(kecuali selama perubahan yang saya anggap baik dan memprioritraskan kebahagiaan dan kedamaian manusia, dari perubahan itulah namanya bertumbuh dan berkembang), terima kasih mohon dikoreksi bila ada kesalahan :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts