IQ, GPA, Appearance. Does it define Smart?

"Dia pinter ya.. Kalo dia goblok.."

Sering kita mendengar orang berbicara seperti itu.. Atau mungkin yang lebih narsisnya, orang itu akan memuji dirinya sendiri bahwa dia pintar, dan berkata bahwa orang lain itu tidak sepintar dia a.k.a bodoh. Tapi... Apa itu pintar? Bagaimana kamu mendefinisikan apakah seseorang pintar atau bodoh? Lewat prestasi akademiknya kah? Lewat nilainya kah? Lewat IPK nya kah? Lewat IQ nya kah? Atau... Lewat penampilan dan cara bicaranya?

But you know what, I prove it myself a few days ago that you can not define smart from those things.

IQ tinggi tidak selalu menggambarkan bahwa seseorang pintar. Begitupun GPA yang tinggi. Kadang, seseorang yang ber IPK tinggi, tidak memiliki IQ yang tinggi, dan sebaliknya.

Bahkan, Wikipedia pun berkata
Whether IQ tests are an accurate measure of intelligence is debated. It is difficult to define what constitutes intelligence; instead, it may be the case that IQ represents a type of intelligence

Ya memang, IQ itu adalah standar yang paling banyak digunakan untuk melihat seberapa pintar seseorang. Tapi, IQ tidak menggambarkan kepintaran secara keseluruhan. Seperti kata Wikipedia di bawah ini
IQ is the most researched approach to intelligence and by far the most widely used in practical setting. However, although IQ attempts to measure some notion of intelligence, it may fail to act as an accurate measure of "intelligence" in its broadest sense. IQ tests only examine particular areas embodied by the broadest notion of "intelligence", failing to account for certain areas which are also associated with "intelligence" such as creativity or emotional intelligence.

Bahkan, ada kritik yang "menentang" nilai IQ lho.. Katanya, nilai IQ itu hanya melihat beberapa aspek saja, dan mengesampingkan beberapa aspek penting lainnya, seperti aspek mental misalnya.
There are critics such as Keith Stanovich who do not dispute the stability of IQ test scores or the fact that they predict certain forms of achievement rather effectively. They do argue, however, that to base a concept of intelligence on IQ test scores alone is to ignore many important aspects of mental ability.
Seperti gue misalnya. IPK gue cukup tinggi, 3.68 dari skala 4. Tinggi kan? Gue bahkan dikenal sebagai salah seorang yang cukup pintar di kampus. Tapi, I failed the IQ test at the psikotest the other day, and I'm not surprised (sadly), hahahaha.. Waktu SMA, gue pernah tes IQ, dan hasilnya.. 92. Tet tot. Hahahaha.. Dengan standar rata-rata IQ orang normal adalah 90-110, maka sebenarnya IQ gue masih di dalam range rata-rata. Tapi dengan "mengemban" nilai IPK setinggi itu, apakah 92 bagus? Tentu tidak, saudara-saudara.

Kenapa hal itu bisa terjadi, karena, menurut gue, IQ itu adalah "bawaan lahir" atau orang yang biasa kita bilang jenius dari lahir. Mereka memang ditakdirkan untuk memiliki otak yang "absurd" (dalam arti positif tentunya), yang bisa mengerti hal-hal yang tidak dimengerti orang-orang yang tidak seperti mereka.

Sementara nilai ataupun IPK, adalah hasil yang kita dapatkan karena hasil belajar (ataupun nyontek) kita. Semakin giat kita belajar, semakin tinggi nilai yang bisa kita dapat, yang kemudian terkumpul jadi IPK itu. Tapiiiii... Nilai IPK pun hanya menggambarkan bahwa kita ahli dan "pintar" di bidang terkait. Bagaimana di bidang lain yang tidak kita pelajari sama sekali? Trust me, we suck -- unless you are a jenius with a high IQ.

Nah jadi, apa itu pintar?

Pintar ga bisa didefinisikan dengan jelas, beybeh. Bukan IQ, bukan juga IPK. Pintar itu.. Tergantung apa yang dibutuhkan saat itu.. Kalo saat itu pipa kamu bocor, maka yang pintar adalah tukang pipa, walaupun IPK mu 4 sekalipun, atu IQ mu 200 sekalipun, tapi kamu ngga bisa membetulkan pipa. Di hadapan anak jurusan Fisika, dengan IPK 4 mu, kamu bagaikan dewa. Tapi di hadapan anak Hukum, apa IPK 4 mu itu dewa? Bukan, kamu cecunguk.

Jadi menurut gue, pintar atau engganya seseorang itu ngga tergantung IPK ataupun IQ, tapi tergantung bidang apa yang lu dalami, and that's where you're good at, and that's where you can be called smart and be acknowledge as a smart person.

Nah sekarang, kalo IPK ataupun IQ ga bisa mendefiniskan pintar, menurut lo, apa lo bisa melihat pintar atau ngga nya seseorang dari penampilannya?

This guy on the left is smart and this guy on the right is not? Yakin?




















Jangan mau dibilang bodoh, karena ngga ada orang bodoh.. Adanya orang yg males pake otaknya. Itu menurut gue :p
Dan bodoh di satu bidang bisa jadi ahli di bidang lain lho.. ;)

Comments

  1. Wah sama mbak, aku juga iq cuma 103 dari psikotest.
    Tapi IPK lumayan 3,45 ehhehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts